Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar  sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis  seperti seorang anak   yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya  dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif- nya dan romantisnya berkurang terganti dengan pekerjaannya.
cinta suami ku
Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan
keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.
 

Mengapa ?",   tanya suami saya dengan terkejut. Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan   cinta yang saya inginkan," jawab saya. 
Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di 
depan   komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.  

Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat   mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya   ? 
Dan akhirnya suami saya bertanya, 

Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiran kamu ?"   
Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan,
Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam perasaan saya, saya akan merubah pikiran saya Seandainya, saya   menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung. Kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan memetik bunga  itu untuk saya ?" 
Dia termenung dan akhirnya berkata, 

Saya akan  memberikan jawabannya  besok."       
Perasaan saya langsung gundah mendengar responnya. 
Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya
 
menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah  sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan...
 

Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu  untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan   alasannya." 
Kalimat pertama ini menghancurkan perasaan   saya. 
Saya melanjutkan untuk membacanya. 

Kamu selalu pegal-pegal pada waktu ' teman baik  kamu ' datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk  memijat kaki kamu yang pegal." Kamu senang diam di rumah, dan saya   selalu kuatir kamu akan menjadi aneh'. Saya harus membelikan sesuatu   yang dapat menghibur kamu di rumah atau meminjamkan lidah saya  untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami." Kamu selalu terlalu   dekat menonton televisi, terlalu dekat membaca buku, dan itu tidak baik untuk kesehatan mata kamu. Saya harus menjaga mata saya agar ketika kita   tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kuku kamu dan   mencabuti uban kamu." Tangan saya akan memegang tangan kamu,   membimbing kamu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti   cantiknya wajah kamu." Tetapi Sayang, saya tidak akan mengambil bunga  indah yang ada di tebing gunung itu hanya untuk mati. Karena, saya tidak   sanggup melihat air mata kamu mengalir menangisi kematian   saya." 
Sayang, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintai kamu   lebih dari saya mencintai kamu. Untuk  itu Sayang, jika semua yang telah diberikan tangan saya, kaki saya, mata saya tidak cukup buat kamu,  saya tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki, dan mata lain  yang dapat membahagiakan kamu." 
Air mata saya jatuh ke atas   tulisannya dan membuat 
tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha   untuk
 
terus membacanya.
 

Dan   sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas   dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkan saya untuk tinggal di rumah   ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawaban kamu." Jika kamu tidak puas dengan jawaban saya ini,  Sayang, biarkan saya masuk untuk membereskan barang- barang saya, dan saya   tidak akan mempersulit hidup kamu. Percayalah, bahagia saya adalah bila kamu   bahagia." 
Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya  
berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaan saya. 
Oh, kini saya tahu,   tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintai   saya.

Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah  berangsur-
 
angsur hilang dari perasaan kita, karena kita merasa
 
dia tidak dapat   memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu  sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan   sebelumnya.
 
Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.


Thank you - Terima kasih / semoga bermanfaat

 
Gun's-ID © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top